Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan pada tahun 1952 sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengembangkan profesi farmasi di Indonesia. Dalam konteks yang lebih luas, PAFI lahir dari kesadaran akan pentingnya profesionalisme para ahli farmasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Organisasi ini menjadi wadah bagi para ahli farmasi untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kualitas layanan di bidang farmasi.

Pendiri PAFI merupakan tokoh-tokoh penting yang berkontribusi besar dalam dunia farmasi di Indonesia. Di antaranya adalah Prof. Dr. Zainal Abidin dan Dr. H. M. Soedibyo. Mereka berkomitmen untuk memperjuangkan hak dan kepentingan para ahli farmasi, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik di bidang farmasi. Melalui upaya ini, PAFI tidak hanya berfungsi sebagai organisasi profesi, tetapi juga sebagai advokat bagi anggotanya dalam berbagai isu terkait kesehatan.

Sejak didirikan, PAFI telah berperan aktif dalam berbagai aspek pengembangan farmasi di Indonesia. Organisasi ini terlibat dalam penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan praktik farmasi, serta berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di bidang farmasi. PAFI juga memfasilitasi berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi anggotanya, sehingga para ahli farmasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Selain itu, PAFI berupaya meningkatkan peran serta ahli farmasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan terus mengedukasi anggotanya dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, PAFI berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam memajukan profesi farmasi di Indonesia. Melalui berbagai inisiatif dan program, PAFI berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.